Allah menciptakan manusia pria dan wanita. Mereka diberi kemampuan untuk saling mencintai. Dengan sinta-mencintai mereka mencerminkan hakikat Sang Pencipta: Allah adalah kasih (1Yoh 4:8). Maka Allah memberkati dan berfirman, "Jadilah subur dan berlipatgandalah, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu." (Kej 1:28). Dengan demikian perkawinan ditetapkan Allah sebagai suatu lembaga keselamatan. Sebab dengan membangun keluarga, manusia dipanggil Allah untuk ambil bagian dalam karya-Nya demi keselamatan umat manusia: mencintai, menciptakan dan menyelamatkan.
Oleh kedatangan dan karya penubusan Kristus, lembaga keselamatan ini mendapat suatu makna baru, antara lain karena perkawinan diangkat menjadi sakramen kasih Kristus dan umat-Nya
Sebelum sampai pada pernikahan, biasanya ada tahap-tahap yang harus dilalui oleh para calon, misalnya: pertunangan.
Sumber : Puji Syukur halaman 123
0 comments:
Post a Comment