Sunday 30 December 2012

Doa Mendampingi Orang dalam Sakratulmaut

Pada saat si sakit dalam keadaan sakratulmaut, hadirin berhimpun di sekeliling pembaringannya. Pemimpin ibadat membisikkan "Yesus, Yesus, Yesus" pada telinga si sakit.
Kemudian dengan suara lembut pemimpin ibadat mengucapkan beberapa atau semua seruan-seruan pendek di bawah ini; kalau mau setiap seruan dapat diulangi tida kali.

P    Tuhan, Allahku, kepada-Mu kuarahkan hatiku.
      Tuhan, siapakah dapat memisahkan aku dari cinta-Mu?
      Tuhan, benteng hidupku, siapakah akan kugentari?
      Tuhan, ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang
      bersalah kepada kami.
      Tuhan, ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidupku.
      Sekarang, ya Tuhan, perkenakanlah hamba-Mu  berpulang dalam damai.
      Tuhan Yesus Kristus, terimalah aku.
      Tuhan Yesus Kristus, datanglah.
      Maria, bunda rahmat, lindungilah aku di saat ajal.
      Santo Yusuf, doakanlah aku.
      Santa Maria dan Santo Yusuf, bukakan bagiku pangkuan kerahiman Tuhan.
      Yesus, Maria, dan Yusuf,
      tabahkanlah hatiku menghadapi ajal ini.
      Yesus, Maria, dan Yusuf,
      temanilah aku dalam sakratulmaut ini.
      Yesus, Maria, dan Yusuf, biarlah aku tidur dan beristirahat dalam
      ketentraman.
U   Tak seorang pun hidup bagi diri sendiri, - tak seorangpun mati bagi diri
      sendiri. - Kita hidup dan mati bagi Allah, - sebab kita ini milik Allah.

Seruan-seruan di atas dapat diulang-ulang seperlunya.
Dapat juga diucapkan seruan berikut:

1. Hai Jiwa Kristen, Bertolaklah

2. Saudaraku Terkasih.

P   Saudara sekalian, kita adalah putra-putri Bapa di surga. Marilah
     menghayati kesatuan kita sebagai saudara dengan mengucapkan doa
     yang diajarkan Yesus sendiri.
U   Bapa kami . . .

Lalu dapat ditambahkan seruan berikut:
1.   Ya Santa Maria, Bunda Allah yang sangat murah hati, engkaulah penghibur
      yang penuh kasih bagi orang yang berdukacita. Sudilah engkau memper-
      cayakan Saudara . . . ini kepada Yesus, Putramu. Semoga kerena perto-
      longanmu ia tidak merasa takut menghadapi maut; sebaliknya, bersama
      engkau ia tabah hati berangkat menuju kediaman abadi. Karena Kristus,
      Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
      U:  Amin.

2.   Santo Yusuf, pelindung orang yang menghadapi ajal, kami mempercayakan
      kepadamu Saudara . . . yang berada dalam sakratulmaut ini. Semoga
      karena perlindunganmu ia luput dari jerat setan serta kematian, dan dapat
      sampai kepada sukacita yang kekal karena Kristus, Tuhan kita, yang hidup
      dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.                                        U:  Amin.



Sumber : Puji Syukur nomer 119

Saudaraku Terkasih

Saudaraku terkasih, aku mempercayakan Saudara kepada Allah yang mahakuasa, dan menyerahkan dikau kepada penciptamu. Kembalilah kepada Sang Pencipta yang membentukmu dari tanah. Pada saat meninggal dunia yang fana ini semoga engkau dijemput oleh Bunda Maria, para malaikan, dansemua orang kudus. Semoga oleh Kristus yang disalibkan bagimu engkau dibebaskan dari siksaan. Kami berdoa agar oleh Kristus yang rela mati bagimu engkau diluputkan dari kematian. Semoga Kristus, Putra Allah yang hidup, menempatkan engkau di dalam firdaus-Nya. Kami semua berharap agar Gembala yang sejati itu, menempatkan engkau di tengah kawanan-Nya. Semoga Ia melepaskan engkau dari segala dosa dan menerima engkau di antara para pilihan-Nya. Semoga engkau diperkenankan memandang Sang Penebus, dan karenanya menikmati kebahagiaan sepanjang masa. - U: Amin.



Sumber : Puji Syukur nomer 121

Hai Jiwa Kristen, Bertolaklah

Hai jiwa kristen, bertolaklah dari dunia ini dalam nama Allah, Bapa yang mahakuasa, yang menciptakan dikau; bertolaklah dalam nama Yesus Kristus, Putra Allah yang hidup, yang menderita sengsara bagimu; berangkatlah "bersama" dalam nama Roh Kudus, yang dicurahkan ke salam dirimu. Semoga pada hari ini Saudara ditempatkan di dalam ketenteraman, dan tinggal bersama Allah di kota Sion yang suci, bersama Santa Perawan Maria, bunda Allah, dan bersama Santo Yusuf, suami Santa Perawan Maria yang termasyhur. Semoga engkau berbahagia bersama para malaikat dan malaikat agung, para bapa bangsa dan nabi-nabi, para rasul dan pengarang Injil. Semoga engkau berbahagia bersama para martir dan saksi iman, para rahib dan pertapa kudus, para perawan dan hamba Allah, dan bersama segenap orang kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kita, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. - U: Amin.



Sumber : Puji Syukur nomer 120

Friday 28 December 2012

Tatacara Ibadat Menjelang Saat Kematian

Ibadat ini dilaksanakan untuk mendampingi si sakit yang mulai menghadapi sakratulmaut.

Tanda Salib dan Salam

Percikan dengan Air Suci
P   Ya Tuhan, bersihkanlah kami agar jadi murni, basuhlah kami agar jadi
     putih melebihi salju.

Pengantar
Pemimpin menyampaikan sepatah dua patah kata untuk menyadari kehadiran Tuhan.

Doa Pembukaan
P    Marilah kita berdoa.  (Hening)  Ya Allah, pencipta alam semesta, Engkau
      berkuasa atas hidup dan mati. Maka kami menyerahkan diri sepenuhnya
      kepada kehendak-Mu yang kudus dan kepada kebijaksanaan-Mu yang tak
      terselami.
      Kami mohon, semoga kami menerima dengan ikhlas kebijaksanaan-Mu.
      Dan bila Engkau memanggil saudara kami . . . berkenanlah menganugerahi
      dia hidup abadi. Semoga ia Kaudapati dalam keadaan siap sewaktu-waktu
      Engkau memanggilnya.
      Dengan pengantara Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersatu dengan
      Dikau dan Roh Kudus hidup dan berkuasa sebagai Allah kini dan sepanjang
      masa.
U    Amin.


Bacaan Singkat

Mazmur Tanggapan

Injil: Yoh 5:24-29; Yoh 6:37-40.

Homili

Aneka Doa



Sumber : Puji Syukur nomer 113

Aneka Doa pada Ibadat Menjelang Kematian

Dapat dipilih sesuai dengan keperluan dan keadaan.
1.  Litani Orang Kudus; sebaiknya ditambah seruan kepada santo/santa pelindung si sakit.

2.  Ya Tuhan, terimalah hamba-Mu, Saudara . . . ini dalam kebahagiaan yang ia
     harapkan karena belas kasih-Mu                                                      U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari segala kemalangan.              U: Amin.
     Tuhan, selamatkanlah hamba-Mu ini seperti Engkau menyelamatkan Nuh
     dari air bah.                                                                                       U: Amin.
     Tuhan, bebasakanlah hamba-Mu ini dari penderitaan, seperti Engkau mem-
     bebaskan Ayub.                                                                                U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari kejahatan, seperti Engkau mem-
     bebaskan Musa dari tangan Firaun.                                                  U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari bahaya, seperti Engkau membebas-
     kan Daniel dari moncong singa.                                                        U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari malapetaka, seperti Engkau mem-
     bebaskan ketiga pemuda dari tanur api yang berkobar-kobar dan dari
     tangan raja yang lalim.                                                                     U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari tuduhan palsu, seperti Engkau
     membebaskan Susana dari fitna.                                                      U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari ancaman musuh, seperti Engkau
     membebaskan Daud dari tangan Saul dan dari tangan Goliat.         U: Amin.
     Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari kungkungan penyakit, seperti
     Engkau membebaskan Petrus dan Paulus dari penjara.                   U: Amin.
     Alah yang maharahim, Yesus Kristus menanggung kematian bagi kami dan menganugerahkan hidup abadi. Maka dengan pengantaraan Yesus Kristus itu luputkanlah hamba-Mu ini dari segala kemalangan. Sebab ia menaruh harapannya pada Yesus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.                                                                                   U: Amin.

3.  Ya Tuhan Yesus Kristus, penyelamat dunia, kami mempercayakan kepada-Mu Saudara . . . ini. Berkenanlah Engkau menerimanya dalam sukacita kerajaan-Mu. Sebab bagi dia pulalah Engkau datang ke dunia. Memang ia berdosa, tetapi ia tetap percaya dan berharap kepada Bapa dan Putra dan Roh kudus; dan ia pun setia menyatakan bakti kepada Allah, pencipta segala sesuatu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.             U: Amin.

4.  Ya Allah, kami mohon bagi Saudara . . . ini: Janganlah Kauingat-ingat dosa-dosanya, tetapi limpahkanlah kerahiman-Mu. Semoga ia disambut oleh kalangan para malaikat dan orang kudus. Dengarkanlah doa-doa mereka, dan lepaskanlah ia dari belenggu badani sehingga dapat sampai pada kemuliaan abadi dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.                                                     U: Amin.



Sumber : Puji Syukur halaman 133 - 135

Bacaan Injil pada Ibadat Menjelang Kematian

Yohanes 5:24-29

24.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perka-
       taan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai
       hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
       dalam maut ke dalam hidup.
25.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba,
       bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka
       yang mendengarnya, akan hidup.
26.  Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri,
       demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya
       sendiri.
27.  Dan Ia telah membarikan kuasa kapada-Nya untuk menghakimi, karena Ia
       adalah Anak Manusia.
28.  Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa
       semua orang yang di dalam kuburan akan mendengarkan suara-Nya.
29.  Dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup
       yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk
       dihukum.


Bisa juga


Yohanes 6:37-40

37.  Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan
       barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
38.  Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,
       tetapi untuk melakuakan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
39.  Dan inilah kehendak Dia yang mengutus Aku, yaitu supaya dari semua
       yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi
       supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
40.  Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat
       Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan
       supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.



Sumber : Alkitab

Bacaan Singkat pada Ibadat Menjelang Kematian

Pemimpin ibadat menyerahkan salib kepada si sakit supaya di cium/dipegang. Sementara itu pemimpin ibadat membacakan salah satu kutipan singkat berikut:

1.  Saudaraku tercinta, entah hidup entah mati kita ini milik Tuhan. (Rm 14:8)
2.  Saudaraku tercinta, rumah kita yang abadi dan sejati ada di surga. (2Kor
     5:1)
3.  Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus bersabda, "Aku menghendaki agar semua
     orang yang diserahkan Bapa kepada-Ku, tinggal bersama-Ku di tempat
     Aku berada." (Yoh 17:24)
4.  Saudaraku btercinta, Tuhan Yesus bersabda, "Setiap orang yang percaya
     kepada Anak Manusia, akan hidup selama-lamanya." (Yoh 6:40)

5.  (Bacaan ini lebih-lebih untuk kaum kerabat si sakit).
 
     Saudara-saudara, kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Oleh karena itu hati kami senantiasa tabah! Meskipun kami sadar bahwa selama kami mendiami tubuh ini kami masih jauh dari Tuhan, - sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat, - tetapi hati kami tabah! Tetapi kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu kami berusaha entah kami diam di dalam tubuh entah di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. Sebab kita semua harus menghadapi takhta pengadilan Kristus, sipaya setiap orang memperoleh apa yang patut ia terima, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini, baik atau pun jahat. (2Kor 5:1.6-10).

Dapat juga dipilih kutipan-kutipan berikut: Rm 6:3-9; Rm 8:14-23; 1Kor 15:20-24a.25-28; Flp 3:20-21; 2Tim 2:8-13.



Sumber : Puji Syukur halaman 130 - 131

Monday 24 December 2012

Ibadat Menjelang Saat Kematian

    Ibadat ini dilaksanakan untuk mendampingi si sakit yang mulai menghadapi sakratulmaut. Maksudnya agar ia dapat menghadapi kematian dengan tenang dan tabah, dan mempunyai harapan akan kebangkitan dan hidup kekal di akhirat. Ibadah ini juga dimaksudkan untuk menabahkan kaum kerabat si sakit. Ibadat dihadiri oleh keluarga, dan bila mungkin oleh umat setempat. Mengingat keadaan si sakit, tidak semua doa yang dicantumkan harus dibawakan. Keheningan dan ketenangan sangat penting. Ibadat dapat dipimpin oleh salah seorang anggota keluarga atau warga jemaat. Perlengkapan yang diperlukan: salib, lilin, dan air suci.



Sumber : Puji Syukur halaman 129

Liturgi Sekitar Kematian

    Bagi orang kristen, kematian adalah peristiwa iman. Sebab pada saat kematian, kita mengambil bagian dalam misteri Paskah Kristus: bersama Dia kia beralih dari dunia fana ke dalam kehidupan kekal. Jadi kematian adalah pintu masuk ke dalam hidup abadi.



Sumber : Puji Syukur halaman 129

Friday 21 December 2012

Tatacara Perkawinan

Perayaan Perkawinan dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi atau Perayaan Sabda. Ibadat dibuka dengan Nyanyian Pembukaan, dilanjutkan Tanda Salib, Salam, Pengantara, Doa Pembukaan.

Bacaan, misalnya: Kej 2:18-24; Ef 5:2a.21-33; Kol 3:18-24; Mat 7:21.24-29; Mat 19:3-6; Mrk 10:6-9; disusul Homili.

Sesudah homili imam menanyakan kesediaan para calon, misalnya:

I    Adakah Saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhkas hati?
M    Ya, sungguh.

I      Bersediakah Saudara mengasihi dan menghormati istri (suami) Saudara
       sepanjang hayat?
M    Ya, saya bersedia.

I     Bersediakah Saudara menjadi bapak (ibu) yang baik bagi anak-anak yang
      dipercayakan Tuhan kepada Saudara, dan mendidik mereka menjadi orang
      kristen yang setia?
M    Ya, saya bersedia.


Perjanjian Perkawinan
Mempelai bergantian mengucapkan janji nikah sambil meletakkan tangan kiri di atas Kitab Suci yang dipegang oleh imam dan mengangkat tangan kanan.

M    Di hadapan imam dan para saksi,
       saya, . . . (nama sendiri)
       menyatakan dengan tulus ikhlas,
       bahwa . . . (nama pasangan) yang hadir di sini
       sejak saat ini menjadi isteri (suami) saya.
       Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam untung dan malang, dan
       saya mau mencintai dan menghortinya seumur hidup.
       Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil Suci ini.

Dapat juga janji nikah dinyatakan lewat rumusan tanyajawab sebagai berikut:

I     . . . (nama mempelai), maukah Saudara
      menikah dengan . . . . (nama pasangan)
      yang hadir di sini
      dan mencintainya dengan setia seumur hidup
      baik dalam suka maupun dalam duka?
M    Ya, saya mau.

Pengukuhan Perkawinan
I    Atas nama Gerja Allah dan di hadapan para saksi dan hadirin sekalian,
     saya menegaskan bahwa pernikahan yang telah diresmikan ini adalah
     pernikahan kristen yang sah (dan sah pula menurut negara). Semoga
     sakramen ini menjadi bagi Saudara sumber kekuatan dan kebahagiaan.
     Yang dipersatukan Allah jangan diceraikan manusia
U    Amin.

Pemberkatan Perkawinan

Pengenaan Cincin
I    Kenakan cincin ini pada jari istri (suami) Saudara sebagai lambang cinta
     dan kesetiaan.
M   Terimalah cincin ini
      sebagai lambang kesetiaan dan cintakasihku

Lalu menyusul upacara Mohon Restu dan Doa Umat.
Kemudian Perayaan Ekaristi atau Perayaan Sabda dilanjutkan seperti biasa.



Sumber : Puji Syukur nomer 112

Sunday 16 December 2012

Ibadat pada Malam Menjelang Perkawinan

Dilaksanakan dalam Prayaan Sabda. Ibadat dibuka dengan Nyayian, dilanjutkan Tanda Salib, Salam, Pengantar, dan Doa Pembukaan.

Bacaan, misalnya: Tb 8:1-8; Rm 12:1-2.9-18; 1Kor 6:13c-15a.17-20; Mzm 128:1-5; Mat 5:13-16; Yoh 2:1-11

Homili

Pemberkatan Calon Mempelai
P    Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita sekarang mohon berkat
      Tuhan bagi calon mempelai berdua. Semoga Allah yang maha pengasih
      mengaruniakan berkat-Nya yang melimpah kepada calon mempelai
      berdua.

1    Allah Bapa, Engkau menciptakan manusia, pria dan wanita agar hidup
      saling melengkapi dan mencintai; semoga kedua calon mempelai ini
      Kaubuka hatinya untuk menerima panggilan-Mu yang luhur ini.

2    Allah Bapa, Engkaulah tujuan hidup semua orang yang percaya kepada-
      Mu; semoga calon mempelai ini nanti membangun rumah tangganya atas
      dasar iman dan cintakasih sejati.

3    Bapa, Engkau senantiasa membimbing dan melindungi putra-putri-Mu;
      semoga kedua calon mempelai ini salalu sehat dan dapat melaksanakan
      tugasnya dalam mengatur kehidupan keluarga dan dalam pelayanan
      kepada masyarakat.

4    Semoga calon mempelai ini selalu mengusahakan kesatuan cinta, cita dan
      karsa dalam hidup berumah tangga sesuai dengan kehendak-Mu.

Umat diberi kesempatan saat hening untuk doa pribadi atau bisa secara spontan mengungkapkannya.

P    Penolong kita ialah Tuhan.
U    Yang menjadikan langit dan bumi.

P    Marilah kita berdoa. (Hening)

Pemimpin mengulurkan tangan ke arah calon mempelai

    Ya Allah, yang maha pengasih, sudilah Engkau memberkati calon mempelai ini. Semoga mereka saling membantu dalam membangun keluarga katolik sejati.
   Semoga para kudus di surga merestui niat calon mempelai berdua untuk membangun hidup berkeluarga.
   Semoga para malaikat senantiasa membimbing dan melindungi perjalanan hidup mereka berdua, agar keluarga yang akan mereka bangun terhindar dari segala percobaan yang dapat menggangu ketentraman hidup mereka sekeluarga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Calon mempelai diperciki dengan air suci. Ibadat dilanjutkan dengan Bapa Kami, Doa Penutup, Berkat Penutup, dan Nyanyian Penutup.



Sumber : Puji Syukur nomer 111

Saturday 15 December 2012

Tatacara Pertunangan

Pertunangan dilaksanakan dalam Perayaan Sabda. Ibadat dibuka dengan Nyayian dan atau Tanda Salib, dilanjutkan Salam, Pengantar dan Doa Pembuka.

Bacaan, misalnya: Rm 12:1-2.9-18; 1Kor 12:31-13:8; Kol 3:12-17; Mat 5:13-16; Yoh 15:9-12

Homili

Pemberkatan Pertunangan
Pemimpin mengulurkan tangan ke atas/arah kedua calon sambil berkata:

P    Allah, sumber segala berkat, curahkanlah berkat-Mu atas kedua saudara
      kami ini. Bimbinglah mereka dalam menjalani masa pertunangan ini:
      Semoga mereka dapat mempergunakannya selaras dengan kehendak-Mu,
      yakni untuk lebih saling mengenal, dan saling mencintai. Semoga mereka
      lebih sehati sejiwa, sehingga kalau tiba saatnya, mereka dapat memasuki
      jenjang perkawinan dengan bekal hati yang mantap. Demi Kristus, Tuhan
      kami.
U    Amin.

Penyerahan Masa Pertunangan

Kemudian Ibadat dilanjutkan dengan Doa Umat, Bapa Kami, Doa Penutup, dan Berkat Pengutusan.



Sumber : Puji Syukur nomer 110

Sakramen Perkawinan

    Allah menciptakan manusia pria dan wanita. Mereka diberi kemampuan untuk saling mencintai. Dengan sinta-mencintai mereka mencerminkan hakikat Sang Pencipta: Allah adalah kasih (1Yoh 4:8). Maka Allah memberkati dan berfirman, "Jadilah subur dan berlipatgandalah, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu." (Kej 1:28). Dengan demikian perkawinan ditetapkan Allah sebagai suatu lembaga keselamatan. Sebab dengan membangun keluarga, manusia dipanggil Allah untuk ambil bagian dalam karya-Nya demi keselamatan umat manusia: mencintai, menciptakan dan menyelamatkan.
    Oleh kedatangan dan karya penubusan Kristus, lembaga keselamatan ini mendapat suatu makna baru, antara lain karena perkawinan diangkat menjadi sakramen kasih Kristus dan umat-Nya
    Sebelum sampai pada pernikahan, biasanya ada tahap-tahap yang harus dilalui oleh para calon, misalnya: pertunangan.



Sumber : Puji Syukur halaman 123

Tatacara Penahbisan Imam

Penahbisan Diakon dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi. Sesudah bacaan-bacaan dilaksanakan: Pemanggilan Calon, Penyerahan Calon, Penerimaan Calon, Homili, Penyelidikan Calon, Janji Setia. Kemudian menyusul Litani Orang Kudus, Penumpangan Tangan, Doa Tahbisan, Pengenaan Stola dan Kasula, Pengurapan Tangan.
Kemudian Perayaan Ekaristi dilanjutkan seperti biasa.



Sumber : Puji Syukur nomer 109

Friday 14 December 2012

Tatacara Penahbisan Diakon

Penahbisan Diakon dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi. Sesudah Injil diadakan Pengajuan dan Penerimaan Para Calon. Sesudah mendapatkan kepastian dari (wakil-wakil) umat, Uskup menyatakan penerimaannya atas para calon. Umay menanggapi dengan seruan: Syukur kepada Allah.
Ibadat dilanjutkan dengan Homili, Janji Selibat, Janji Kesetiaan Diakon. Kemudian menyusullah Litani Orang Kudus, Penumpangan Tangan, Doa Tahbisan, Pengenaan Stola dan Dalmatik, dan Penyerahan Buku Injil
Perayaan Ekaristi dilanjutkan seperti biasa.



Sumber : Puji Syukur nomer 108

Thursday 13 December 2012

Sakramen Imamat

Dengan Sakramen Imamat, yang diadakan oeleh penetapan ilahi, beberapa orang beriman dikuduskan dan ditetapkan menjadi pelayan umat. Mereka ini ambil bagian dalam tritugas Kristus, sebagai kepala Gereja, yakni:
- Mengajar jemaat.
- Menguduskan jemaat.
- Memimpin jemaat.

Sakramen Imamat meliputi:
- Episkopat (yang diterima lewat tahbisan Uskup)
- Presbiterat (yang diterima lewat tahbisan Imam)
- Diakonat (yang diterima lewat tahbisan Diakon)

Semua orang yang menerima tahbisan ini dalam kehidupan Gereja disebut Klerus.



Sumber : Puji Syukur halaman 122

Pelayanan Sakramen Mahakudus untuk Orang Sakit/Jompo

Ibadat dilaksanakan dalam Perayaan Sabda singkat.

Tanda Salib, Salam, Perecikan dengan Air Suci, Tobat dan Doa Pembukaan.

Bacaan: Dapat digunakan bacaan dari hari yang bersangkutan, atau misalnya:


                                                                                                         Yoh 6:54-55

Saudaraku terkasih, Tuhan Yesus pernah bersabda, "Barangsiapa makan tubuh-Ku dan minum Darah-Ku memiliki hidup yang kekal, dan Aku akan membangitkan dia pada akhir dunia. Sebab Tubuh-Ku benar-benar makanan, dan Darah-Ku benar-benar minuman."

Atau:                                                                                                Yoh 6:56-59

Tuhan kita Yesus Kristu pernah bersabda, "Barangsiapa makan Tubuh-Ku dan Minum Darah-Ku, tinggal dalam Aku dan Aku tinggal dalam dia. Sebagaimana Bapa yang hidup telah mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian pula siapa yang memakan Daku akan hidup oleh Daku. Inilah roti yang turun dari surga, dan roti yang turun dari surga ini bukanlah roti seperti yang dimakan leluhurmu yang sudah meninggal. Sebaliknya: siapa saja yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya."

Homili (singkat)

Doa Umat

Bapa Kami

Komuni
Pelayan memperlihatkan hosti kepada si sakit sambil berkata:

P    Inilah Tubuh Kristus yang selalu menyertai Saudara kini dan sepanjang
      masa.
U    Amin.


Sesudah Komuni dapat didoakan: Mzm 23 atau Jiwa Kristus. Ibadat diakhiri dengan Doa Penutup dan Berkat Pengutusan.



Sumber : Puji Syukur nomer 107

Wednesday 12 December 2012

Tatacara Pengurapan Orang Sakit

Tanda Salib dan Salam
I   Dalam (Demi) nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
I   Semoga damai sejahtera dari Allah meliputi tempat ini dan semua yang
     tinggal di dalamnya.
U  Sekarang dan selama-lamanya.


Percikan dengan Air Suci
P   Semoga air suci ini mengingatkan Saudara akan Sakramen Baptis yang
     telah Saudara terima, dan mengingatkan pula akan Yesus Kristus yang
     telah menebus kita melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya.

Tobat
Pada bagian Tobat ini, kalau perlu, si sakit dapat mengaku dosa.

Doa Pembukaan
I    Ya Bapa yang maha pengasih, kami berkumpul di sini ikut merasakan
     penderitaan Saudara . . . Kami berharap Engkau berkenan melepaskan
     kami dari beban hati ini dan memberikan ketenangan, ketabahan serta ke-
     selamatan kepada saudara kami. Kami mohon dengan sangat, sudilah
     Engkau mendengarkan keluh-kesah dan kerinduan hati kami semua. Demi
     Yesus Kristus, Putra-Mu, pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan
     Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U   Amin.


Bacaan                                                                                       Mat 8:5-8.10.13

Ketika Yesus masuk ke Kapernaun, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." Mendangar hal itu, heranlah Yesus, dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya imam besar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel!" Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, "Pulanglah dan jadilah padamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu sembuhlah hamba perwira itu.

Atau:                                                                                                 Yak 5:14-16

Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil para pemuka umat, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan. Doa yang lahir dari iman akan menyelamat- kan orang sakit itu, dan Tuhan akan membangunkan dia.
Jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Hendaklah kalian saliang mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya sembuh. Sebab doa tekun seorang jujur itu amat sakti.

Atau bacaan lain: Why 3:8.10a

Homili

Doa Umat

Pengurapan (biasanya pada dahi dan telapak tangan)
I     Semoga dengan pengurapan suci ini Allah yang maharahim menolong
      Saudara dengan rahmat Roh Kudus.
Ss   Amin.

I     Semoga Ia membebaskan Saudara dari dosa, menganugerahkan ke-
      selamatan, dan berkenan menabahkan hati Saudara.
Ss   Amin.

I    Marilah kita berdoa.  (Hening)  Ya Allah, hamba-Mu yang letih lesu ini telah
     menerima Sakramen Pengurapan. Ia sangat mendambakan rahmat-Mu
     untuk keselamatan jiwa raganya. Tunjukkanlah kasi sayang-Mu, dan tabah-
     kanlah hatinya dengan Roh-Mu. Semoga ia menjadi teladan kesebaran dan
     kebahagiaan oleh karena imannya yang teguh dan pengharapannya yang
     tak tergoncangkan. Semua ini kami mohon demi Kristus, pengantara kami,
     kini dan sepanjang masa.
U   Amin.

Bapa Kami

Komuni Bekal Suci (Viaticum) (fakultatif)
I     Inilah Tubuh (dan Darah) Kristus,
      penyelamat Saudara.
Ss   Amin.

I     Ia akan melindungi Saudara, dan mengantar Saudara masuk ke hidup kekal.
Ss   Amin.

Sesudah Komuni dapat didoakan: Mzm 23 atau Jiwa Kristus. Ibadat diakhiri dengan Doa Penutup dan Berkat Pengutusan.



Sumber : Puji Syukur nomer 106

Friday 7 December 2012

Pengurapan Orang Sakit

    Dalam Kitab Injil dikisahkan Tuhan Yesus menaruh belaskasih kepada orang-orang sakit. Ia menghibur dan menyembuhkan mereka. Yesus mengharapkan agar para murid-Nya berbuat demikian juga. Harapan Yesus itu terutama terwujud dalam Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
    Dalam sakramen ini Gereja mendoakan warganya yang sakit, dan me- ngurapinya dengan minyak. Gereja mempercayakan dia kepada Tuhan yang telah menderita sengsara dan dimuliakan. Dan Tuhan akan menabahkan dia dalam penderitaan itu serta menyelamatkannya.
     Gereja mengajak orang sakit agar rela menggabungkan diri dengan seng- sara dan wafat Kristus. Orang yang sakit berat memang memerlukan bantuan Allah yang istimewa, jangan sampai dalam cobaan yang berat itu ia tertekan oleh rasa takut dan putus asa, lalu mengalami kerugian pada imannya.
    Sakramen pengurapan memberikan kepada si sakit rahmat Roh Kudus. Berkat rahmat ini orang sakit memperoleh keselamatan, diperkuatkan dalam kepercayaan kepada Allah, dan hatinya ditabahkan untuk melawan godaan-godaan serta rasa takut akan kematian. Dengan demikian si sakit dapat bertahan dalam penderitaannya. Bahkan ia dapat menanggung dan mengatasinya, dan ia dapat menjadi sembuh bila berguna untuk keselamatannya.
    Pengurapan orang sakit bukanlah sakramen untuk orang yang mendekati ajal. Kebiasaan menunda-menunda Sakramen Pengurapan harus dihilangkan.
Sakramen Pengurapan dapat diterima lebih dari satu kali yakni kalau orang yang bersangkutan jatuh sakit lagi, atau kalau dalam penyakit yang sama terjadi krisis baru.
Sakramen Pengurapan juga dapat diberikan kepada orang yang akan mengalami operasi berat; juga kepada orang tua yang sudah sangat surut kekuatannya.



Sumber : Puji Syukur halaman 116

Pengertian Tatacara Rekonsiliasi Jemaat dengan Pengakuan dan Absolusi Umum

    Ibadat Tobat ini tanpa pengakuan perorangan. Para petobat mengaku dosa secara umum (bersama-sama), lalu langsung menerima pengampunan. Dalam keadaan mendesak sekali, imam dapat, bahkan perlu untuk memberikan absolusi umum kepada sejumlah petobat tanpa harus didahului pengakuan perorangan, misalnya dalam kasus bahaya mati.



Sumber : Puji Syukur halaman 116

Tatacara Rekonsiliasi Perorangan

    Pengakuan dosa dengan absolusi perorangan (yang biasa disebut pengakuan dosa) tetap merupakan satu-satunya cara yang lazim bagi kaum beriman untuk berdamai dengan Allah dan Gereja. Hanya ketidakmampuan fisik dan moral dapat membebaskan mereka dari cara pengakuan tersebut (lihat KHK 960).
Sebagai persiapan pengakuan, dan untuk memupuk tobat, hendaklah petobat memeriksa bati dengan seksama dan jujur.

Rekonsiliasi perorangan ini dilaksanakan dalam Ibadat Sabda singkat, lalu membuat tanda salib.

Tanda Salib
Setelah masuk tempat pengakuan, petobat langsung berlutut atau duduk, lalu membuat tanda salib.

Salam dari Imam

Bacaan, misalnya: 1Yoh 1:7-9, Mat 9:9-13; Yoh 8:34-35; disusul homili singkat.

Liturgi Tobat
Petobat berkata

Bapa, pengakuan saya yang terakhir adalah . . . yang lalu.
Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa,
kepada Bapa dan seluruh umat Alah yang kudus,
bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan,
dengan perbuatan dan kelalaian;
khususnya bahwa saya telah . . .
Saya menyesal atas semua dosa saya,
dan dengan hormat saya minta pengampunan
serta penitensi yang berguma bagi saya.

Sesudah mendengaran nasihat imam dan diberitahu mengenai laku-tobat yang harus dilakukan, petobat mengucapkan Doa Tobat. Setelah diberi absolusi, petobat membuat tanda salib, mengucapkan terimakasih kepada bapa pengakuan, lalu mengundurkan diri.



Sumber : Puji Syukur nomer 104

Tatacara Rekonsiliasi Jemaat

Tatacara Rekonsiliasi Jemaat dengan Pengakuan dan Absolusi Perorangan

    Yang dimaksud Tatacara Rekonsiliasi Jemaat dengan Pengakuan dan Absolusi Perorangan, yakni pola pengakuan perorangan yang didahului dengan ibadat tobat bersama. Dalam hal ini Gereja menganjurkan: Kalau sejumlah petobat berkumpul untuk merayakan rekonsiliasi, tepat sekali kalau mereka disiapkan untuk Sakramen Rekonsiliasi dengan suatu Perayan Sabda
    Perayaan ini menunjukkan dengan lebih jelas hakikat jemaat (eklesial) dari rekonsiliasi. Kaum beriman bersama-sama mendengarkan Sabda, yang memaklumkan kerahiman Allah dan mengundang mereka untuk bertobat. Bersama-sama pula mereka membandingkan hidup mereka dengan sabda Allah dan saling membantu lewat doa bersama. Sesudah setiap orang mengakukan dosa-dosanya dan menerima ampun, para peniten (petobat) memuji Allah bersama-sama karena pengampunan yang mereka terima.
    Seyogyanya para imam siap pada tempat-tempat yang cocok untuk men- dengarkan pengakuan perorangan dan memberikan ampun kepada para petobat.



Sumber : Puji Syukur nomer 103

Thursday 6 December 2012

Pengertian Tatacara Rekonsiliasi Jemaat dengan Pengakuan dan Absolusi Perorangan

    Yang dimaksud Tatacara Rekonsiliasi Jemaat dengan Pengakuan dan Absolusi Perorangan, yakni pola pengakuan perorangan yang didahului dengan ibadat tobat bersama. Dalam hal ini Gereja menganjurkan: Kalau sejumlah petobat berkumpul untuk merayakan rekonsiliasi, tepat sekali kalau mereka disiapkan untuk Sakramen Rekonsiliasi dengan suatu Perayan Sabda.



Sumber : Puji Syukur halaman 114

Wednesday 5 December 2012

Sakramen Rekonsiliasi

    Setiap dosa merupakan pembangkangan terhadap Allah dan memutuskan persahabatan kita dengan Diam Maka tujuan akhir dari perayaan tobat adalah rekonsiliasi, yakni agar kita kembali mengasihi Allah: Kita kembali berdamai dengan Bapa yang lebih dulu mengasihi kita (1Yoh 4:19), berdamai dengan Kristus yang telah menyerahkan diri bagi kita, dan berdamai dengan Roh Kudus yang bersemayam di dalam diri kita.
    Tetapi dosa satu orang menodai pula orang yang lain, seperti juga keku- dusan satu orang mempunyai dampak terhadap orang yang lain. Maka tobat selalu menuntut rekonsiliasi dengan saudara-saudara kita yang terluka karena dosa-dosa kita, yakni Gereja.



Sumber : Puji Syukur halaman 114

Monday 3 December 2012

Sakramen Ekaristi

     Ekaristi adalah pusat kehidupan, baik dari Gereja keseluruhan, Gereja setempat, maupun bagi kehidupan setiap orang beriman. Sebabnya dalam Perayaan Ekaristi terletak puncak karya kebaktian manusia kepada Bapa, yang mereka sembah dengan pengantaraan Kristus, Putra Allah. Kecuali itu Perayaan Ekaristi merupakan pengenangan karya penebusan. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa karya penebusan dihadirkan kembali pada saat sekarang untuk umat beriman; maksudnya supaya umat beriman dapat terlibat langsung dalam karya penebusan itu dan menikmati buahnya. Semua perayaan ibadat lainnya, dan juga pekerjaan sehari-hari dalam kehidupan kristen, berkaitan erat dengan Perayaan Ekaristi: bersumber padanya dan diarahkan ke sana

Selengkapnya lihat Tata Perayaan Ekaristi (TPE)



Sumber : Puji Syukur halaman 113

Sakramen Krisma

    Tatacara ini khusus untuk mereka yang tidak langsung menerima Sakramen Krisma pada saat pembaptisan, biasanya pada saat kunjungan uskup ke paroki dalam suatu Perayaan Ekaristi Agung. Pengrismaan biasanya dilaksanakan sesudah homili.

Bacaan, misalnya: Yes 44:1-3; Yeh 36:24-28; Kis 2:1-6.14.22b-23.32-33; 1Kor 12:4-13; Luk 4:16-21; Yoh 12:23-26

Pengajuan Calon Baptis

Pembaharuan Janji Baptis
P    Jadi, apakah Saudara menolak setan, segala perbuatan dan tipu muslihat?
C    Ya, kami menolak.

P    Percayakah Saudara akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit
      dan bumi?
C    Ya, kami percaya.

P    Percayakah Saudara akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan
      kita, yang dilahirkan oleh Perawan Maria, yang menderita sengsaya, wafat,
      dan dimakamkan; yang bangkit dari alam maut dan duduk di sisi kanan
      Bapa?
C    Ya, kami percaya.

P    Percayakah Saudara akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus perse-
      kutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, dan
      kehidupan kekal?
C    Ya, kami percaya.

P    Inilah iman kita. Inilaj iman Gereja yang kita akui dengan bangga dalam
      Kristus, Yesus, Tuhan kita.
U    Amin.

Penumpangan Tangan

Pengrismaan
P    . . . , terimalah tanda karunia Roh Kudus.
C    Amin.

P    Damai Kristus besertamu.
U    Dan sertamu juga.

Nyanyian untuk Perayaan Krisma: no. 565-577.



Sumber : Puji Syukur nomer 101

Sakramen Krisma

    Berkat Sakramen Krisma, orang yang sudah dibaptis demeteraikan dengan karunia Roh Kudus. Dengan demikian ia menjadi lebih serupa dengan Kristus dan dipenuhi Roh Kudus. Ia lebih mampu memberi kesaksian iman di dunia serta memperkembangkan Tubuh Kristus menuju kesempurnaannya (lihat Pedoman Umum Inisiasi Kristen 2; Pedoman Umum Perayaan Krisma 2). Lewat Sakramen ini ia semakin mengambil bagian dalam tritugas Kristus sebagai imam, nabi dan raja.
    Tatacara ini khusus untuk mereka yang tidak langsung menerima Sakramen Krisma pada saat pembaptisan, biasanya pada saat kunjungan uskup ke paroki dalam suatu Perayaan Ekaristi Agung. Pengrismaan biasanya dilaksanakan sesudah homili.



Sumber : Puji Syukur halaman 112

Pembaptisan Darurat

Tatacara ini dilaksanakan misalnya kalau calon menghadapi ajal. Ibadat dibuka dengan Tanda Salib, Salam, Pengantar. Lalu menyusul Pengakuan Iman atau Penolakan Setan dan Pernyataan Iman, yang langsung disusul pembaptisan

Pembaptisan
P    Saudara-saudara yang terkasih, maukah Saudara bahwa anak ini
      dipersatukan dengan Yesus Kristus dan diterima sebagai anggota umat
      Allah?
J     Ya, kami mau.

P    Maukah Saudara bahwa . . . (nama) ini dibaptis dalam iman Gereja yang
      telah kita akui bersama?
J     Ya, kami mau.

P    . . , aku membaptis engkau dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
J     Amin.



Sumber : Puji Syukur nomer 100

Saturday 1 December 2012

Pembaptisan Bayi

Pembaptisan bayi sebaiknya dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi atau Perayaan Sabda; paling baik dilaksanakan pada Malam Paskah. Bayi sebaiknya mengenakan pakaian putih. Kalau dilaksanakan di luar Malam Paskah, bacaan dapat diambil dari: Yeh 36:24-28; Rm 8:28-32; Mat 28:18-20; Mrk 10:13-16; Yoh 3:1-21. Beberapa hal khusus adalah sebagai berikut: (dilaksanakan sesudah homili)


Janji Orangtua
P    Sadarkah ibu-bapak akan tugas kewajiban Saudara
      (untuk mengembangkan iman anak Saudara) ?
J     Ya, kami sadar.

Janji Walibaptis
P    Bersediakah Saudara memikul tanggungjawab ini?
J    Ya, kami bersedia.

Penandaan Dengan Salib
Pemimpin menandai dahi anak dengan tanda salib sambil berkata:

P    Saudara-saudara, semoga anak-anak ini di teguhkan berkat tanda salib,
      tanda kemenangan Kristus, penyelamat kita, yang hidup dan berkuasa
      sepanjang masa.
U    Amin.

Lalu pemimpin mempersilahkan orangtua dan walibaptis untuk membuat tanda salib juga pada dahi anak masing-masing.

Penolakan Setan
P    Apakah Saudara mau mendidik anak Saudara untuk menolak kejahatan
      dalam dirinya sendiri dan dalam masyarakat?
J    Ya, kami mau.

P    Apakah Saudara menolak setan dalam bentuk takhayul, perjudian, dan
      hiburan yang tidak sehat ?
C    Ya, kami menolak.

P    Apakah Saudara menolak segala tindakan dan kebiasaan yang tidak adil
      atau tidak jujur, dan yang melanggar hak-hak asasi manusia?
C    Ya, kami menolak.

Pembaptisan
P    Saudara-saudara yang terkasih, maukah Saudara bahwa anak ini
      dipersatukan dengan Yesus Kristus dan diterima sebagai anggota umat
      Allah?
J     Ya, kami mau.

P    Maukah Saudara bahwa . . . (nama) ini dibaptis dalam iman Gereja yang
      telah kita akui bersama?
J     Ya, kami mau.

P    . . , aku membaptis engkau dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
J    Amin.

Lalu menyusul upacara pelengkap (kalau ada), yakni Pengurapan dalam Krisma dan Penyerahan Lilin Bernyala. Kemudian, ibadat dilanjutkan seperti biasa.



Sumber : Puji Syukur nomer 98-99