Pemimpin ibadat menyerahkan salib kepada si sakit supaya di
cium/dipegang. Sementara itu pemimpin ibadat membacakan salah satu
kutipan singkat berikut:
1. Saudaraku tercinta, entah hidup entah mati kita ini milik Tuhan. (Rm 14:8)
2. Saudaraku tercinta, rumah kita yang abadi dan sejati ada di surga. (2Kor
5:1)
3.
Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus bersabda, "Aku menghendaki agar semua
orang yang diserahkan Bapa kepada-Ku, tinggal bersama-Ku di tempat
Aku
berada." (Yoh 17:24)
4. Saudaraku btercinta, Tuhan Yesus
bersabda, "Setiap orang yang percaya
kepada Anak Manusia, akan hidup
selama-lamanya." (Yoh 6:40)
5. (Bacaan ini lebih-lebih untuk kaum kerabat si sakit).
Saudara-saudara, kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini
dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita,
suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Oleh
karena itu hati kami senantiasa tabah! Meskipun kami sadar bahwa selama
kami mendiami tubuh ini kami masih jauh dari Tuhan, - sebab hidup kami
ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat, - tetapi hati
kami tabah! Tetapi kami lebih suka beralih dari tubuh ini untuk menetap
pada Tuhan. Sebab itu kami berusaha entah kami diam di dalam tubuh entah
di luarnya, supaya kami berkenan kepada Allah. Sebab kita semua harus
menghadapi takhta pengadilan Kristus, sipaya setiap orang memperoleh apa
yang patut ia terima, sesuai dengan yang ia lakukan dalam hidup ini,
baik atau pun jahat. (2Kor 5:1.6-10).
Dapat juga dipilih kutipan-kutipan berikut: Rm 6:3-9; Rm 8:14-23; 1Kor 15:20-24a.25-28; Flp 3:20-21; 2Tim 2:8-13.
Sumber : Puji Syukur halaman 130 - 131
0 comments:
Post a Comment