Friday 7 December 2012

Pengurapan Orang Sakit

    Dalam Kitab Injil dikisahkan Tuhan Yesus menaruh belaskasih kepada orang-orang sakit. Ia menghibur dan menyembuhkan mereka. Yesus mengharapkan agar para murid-Nya berbuat demikian juga. Harapan Yesus itu terutama terwujud dalam Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
    Dalam sakramen ini Gereja mendoakan warganya yang sakit, dan me- ngurapinya dengan minyak. Gereja mempercayakan dia kepada Tuhan yang telah menderita sengsara dan dimuliakan. Dan Tuhan akan menabahkan dia dalam penderitaan itu serta menyelamatkannya.
     Gereja mengajak orang sakit agar rela menggabungkan diri dengan seng- sara dan wafat Kristus. Orang yang sakit berat memang memerlukan bantuan Allah yang istimewa, jangan sampai dalam cobaan yang berat itu ia tertekan oleh rasa takut dan putus asa, lalu mengalami kerugian pada imannya.
    Sakramen pengurapan memberikan kepada si sakit rahmat Roh Kudus. Berkat rahmat ini orang sakit memperoleh keselamatan, diperkuatkan dalam kepercayaan kepada Allah, dan hatinya ditabahkan untuk melawan godaan-godaan serta rasa takut akan kematian. Dengan demikian si sakit dapat bertahan dalam penderitaannya. Bahkan ia dapat menanggung dan mengatasinya, dan ia dapat menjadi sembuh bila berguna untuk keselamatannya.
    Pengurapan orang sakit bukanlah sakramen untuk orang yang mendekati ajal. Kebiasaan menunda-menunda Sakramen Pengurapan harus dihilangkan.
Sakramen Pengurapan dapat diterima lebih dari satu kali yakni kalau orang yang bersangkutan jatuh sakit lagi, atau kalau dalam penyakit yang sama terjadi krisis baru.
Sakramen Pengurapan juga dapat diberikan kepada orang yang akan mengalami operasi berat; juga kepada orang tua yang sudah sangat surut kekuatannya.



Sumber : Puji Syukur halaman 116

0 comments:

Post a Comment