Tuesday 13 March 2012

St. Jeanne d'Arc

Gadis Kecil Panglima Perang Perancis

St. Jeanne d'Arc

Santa Jeanne d'Arc adalah pelindung kaum remaja, terutama remaja yang sedang menghadapi masalah dan saat-saat sulit. Teladan keberaniannya memberi semangat bagi kita untuk berjuang terus pantang mundur.

Jeanne d'Arc dilahirkan pada tanggal 16 Januari 1412 di Domrenmy, Perancis. Ayahnya bernama Jacques d'Arc dan ibunya Isabelle Romee. Jeanne seorang anak gembala yang lembut dan baik hati. Seperti anak-anak perempuan lainnya pada masa itu, Jeanne tidak bersekolah dan tidak dapat membaca dan menulis. Suatu hari saat usianya 13 tahun, ia sedang menggembalakan domba-dombanya ketika Malaikat Agung Santo Mikael -santo pelindung Perancis- berkata kepada Jeanne, “Puteri Tuhan, selamatkanlah Perancis!” Tiga tahun lamanya ia mendengar suara-suara yang memanggilnya untuk segera bertindak.

Pada waktu itu terjadilah peperangan antara Perancis dan Inggris yang kemudian dikenal sebagai Perang Seratus Tahun. Inggris telah berhasil menguasai sebagian besar wilayah Perancis dan Perancis berada dalam posisi yang amat lemah. Malaikat Agung St. Mikael ditemani oleh St. Katarina dari Aleksandria, juga St. Margareta dari Antiokhia memintanya untuk menemui raja Perancis yang saat itu sedang bersembunyi dan membantu raja untuk mendapatkan kembali tahtanya. "Seorang gadis kecil berusia 16 tahun hendak menyelamatkan Perancis?" Banyak orang menganggapnya tolol dan menertawakannya, tetapi Jeanne pergi juga menghadap Raja Charles VII. Ia berhasil mengenali raja yang menyamar sebagai prajurit sehingga raja percaya bahwa ia diutus oleh Tuhan.

Pada mulanya, pasukannya tidak mau taat pada perintah Jeanne. Mereka menyebutnya 'Jeanne la pucelle' artinya Jeanne si bocah cilik. Namun akhirnya mereka menyerah juga pada Jeanne. Ia memimpin pasukannya ke kota Orleans yang hampir dikuasai oleh Inggris. Dalam pakaian perang baja yang berkilau, pahlawan muda ini mengendarai kudanya. Panji-panjinya, yang berwana putih berhiaskan salib dengan tulisan YESUS dan MARIA, berkibar-kibar diterpa angin. Meskipun sebuah panah menancap di pundaknya ketika peperangan berlangsung, ia tetap dengan bersemangat memimpin pasukannya. Pada akhirnya pasukan Perancis berhasil meraih kemenangan.  

Perintah-perintah perangnya sangat cemerlang sehingga pasukannya selalu menang perang dan pada bulan Juli 1429 berhasil menghantarkan Raja Charles VII menduduki tahta kerajaan. Pada saat itulah suara Malaikat Mikael mengatakan bahwa misinya telah usai. Namun raja serta para jenderal memaksa Jeanne agar tetap memegang kendali militer. Dalam suatu peperangan Jeanne dikhianati dan ditangkap oleh kaum Bourgondie lalu dijual ke pihak Inggris seharga 10,000 Franc. Ia ditawan di menara Earl of Warwick selama 9 bulan. Raja Perancis hanya melakukan sedikit saja usaha untuk membebaskan Jeanne. Inggris mendakwanya berbohong mengenai suara-suara yang didengarnya dan ia diadili secara tidak adil dengan tuduhan melakukan praktek sihir dan takhayul. Jeanne dinyatakan bersalah. Pada tanggal 30 Mei 1431 Jeanne dijatuhi hukuman mati: dibakar hidup-hidup di tengah pasar kota Rouen. Jeanne menyerukan nama "Yesus", lalu menghembuskan napasnya yang terakhir.

Duapuluh lima tahun setelah kematiannya, diadakan pengadilan ulang atas kasusnya dan Jeanne dinyatakan tidak bersalah. Empat ratus delapan puluh sembilan tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 16 Mei 1920, Jeanne dinyatakan sebagai santa oleh Paus Benediktus XV. Ia dinyatakan santa bukan karena patriotisme atau keberaniannya berperang, melainkan karena kesalehan hidup dan kesetiaannya dalam melakukan kehendak Tuhan, betapapun sulit, bahkan nyaris mustahil. St. Jeanne d'Arc diberi gelar Santa Pelindung Perancis. Pestanya dirayakan tanggal 30 Mei.


"Santa Jeanne d'Arc, bantulah aku untuk meniru teladanmu. Walaupun banyak orang mengejek dan menertawakan, biarlah aku maju terus pantang menyerah untuk melaksanakan kehendak Tuhan."



Sumber : http://yesaya.indocell.net

0 comments:

Post a Comment