Sunday 18 November 2012

Kebaktian Kepada Sakramen Mahakudus

    Perayaan Ekaristi merupaka sumber dan puncak seluruh hidup kristiani.
Maka devosi kepada Sakramen Mahakudus sangat dianjurkan. Dalam pe-
nyelanggaraan hendaknya diperhatikan supaya kebaktian ini sesuai dengan
liturgi, bersumber pada liturgi, dan menuntun umat kepada liturgi.
    Dengan berhimpun di sekitar Kristus Tuhan yang hadir dalam Sakramen
Mahakudus, kita mengalami keakraban-Nya yang mesra; kita mencurahkan
segala keprihatinan bagi diri sendiri dan bagi dunia. Disamping itu kita mem-
perbarui perjanjian, yang mendorong kita  mengamalkan dalam hidup sehari-
hari apa yang telah kita peroleh dalam Perayaan Ekaristi. Dengan demikian
kita semakin didorong untuk melaksanakan seluruh hidup dengan penuh
syukur, untuk meresapi dunia dengan semangat kristiani, dan untuk menjadi
saksi Kristus yang setia di tengah-tengah masyarakat.



Nyanyian Pembukaan; lihat no. 536-564                                Umat berdiri


Penakhtaan
Pemimpin mentakhtakan Sakramen Mahakudus, lalu mendupainya. Umat berlutut, atau, kalau tidak mengkin, duduk.


Pujian kepada Sakramen Mahakudus
Sesudah mendupai, pemimpin berdiri dan berdoa sebagai berikut:

P    Mari menimba air kehidupan.
U    Dari sumber-sumber keselamatan.
P    Marilah kita berdoa.  (Hening)  Allah yang penuh belaskasihan, dalam
      hati Putra-Mu yang dilukai karena dosa-dosa kami, Engkau menganuge-
      rahi kami hati cinta kasih-Mu yang tak terhingga. Perkenankanlah kami
      menyampaikan sembah bakti kami kepada-Nya dan mengamalkan tobat
      kami dalam langkah laku yang pantas. Demi Kristus Tuhan kami.
U    Amin.


Bacaan I                                                                                Umat duduk


Mazmur Tanggapan; dipilih dari buku NMTA ABC; Ulangan lihat no. 801 dan seterusnya.


Bait Pengantar Injil: no. 950 dan seterusnya                          Umat berdiri


Bacaan Injil                                                                          Umat berdiri


Homili/Renungan                                                                  Umat duduk


Doa Umat                                                                              Umat berdiri


Berkat Sakramen Mahakudus
Umat berlutut (kalau tidak mungkin: duduk).

Pemimpin pergi ke altar dan berlutut ke arah Sakramen Mahakudus. Umat mengidungkan Tantum Ergo, no. 558-559 atau madah ekaristi lainnya, lihat no 555-557, 560.
Setelah nyanyian selesai, pemimpin berdiri dan berdoa misalnya:

P    Marilah kita berdoa.  (Hening)  Tuhan Yesus Kristus, dalam Perayaan
      Ekaristi kami kenangkan sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu. Semoga
      dengan ibadat pujian kepada Sakramen Mahakudus ini, kami semakin
      menyadari betapa besarnya cinta-Mu, sehingga kami boleh mengalami
      keselamatan dan damai-Mu di bumi dan menikmati kebahagiaan abadi di
      surga. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami.
U    Amin.

Setelah dooa ini, pemimpin berlutut, mengambil monstrans atau sibori dan memberkati umat dengan Sakramen Mahakudus.
Kemudian di hadapan Sakramen Mahakudus ini pemimpin dan umat memanjatkan doa pijian Misalnya: Terpujilah Allah (Puji Syukur nomer 205)


Sumber : Puji Syukur nomer 204

0 comments:

Post a Comment