Tuesday 13 November 2012

Perhentian 10 : Pakaian Yesus Ditanggalkan

P   Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu.
U   Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.
L   Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan pakaian Yesus
     dengan paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus lalu membaginya
     menjadi empat bagian: untuk tiap-tiap prajurit satu bagian. Demikian
     juga jubah-Nya mereka ambil. Jubah itu tidak terjahit, dari atas sampai
     kebawah hanya satu tenunan. Karena itu mereka berkata seorang kepada
     yang lain, "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi
     baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapat-
     kannya." Maka genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, "Mereka
     membagi-bagikan pakaian-ku di antara nereka dan mereka membuang
     undi atas jubah-Ku." (Yoh 19:23-24)
     Yesus telah menjadi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita
     terhadap-Nya? Sudahkah seperti yang dikatakan Yesus pada hari peng-
     hakiman? - "Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian, ketika
     Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di penjara, kamu mengunjung
     Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
     salah seseorang yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku."
    (Mat 25:36)

Hening

P   Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena dengan dihinakan di salib
     Engkau telah memulihkan martabat kami yang cemar akhibat dosa.
     Semoga kami mampu menjaga martabat kami yang luhur dan suci, serta
     menghindari hal-hal yang merendahkan martabat kami. terlebih, semoga
     kami selalu menaruh hormat dan menjaga martabat-Mu sendiri yang
     Kaupertaruhkan dalam diri sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami,
     kini dan sepanjang masa.
U   Amin.
P   Tuhan kasihanilah kami.
U   Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
     Bapa kami ...

Nyanyian :   Pakaian-Mu dibagikan,
                   martabat-Mu direndahkan;
                   Kautinggikan harkatku.


Sumber : Puji Syukur halaman 238

0 comments:

Post a Comment