Sunday 6 January 2013

Doa Pertama

    Bapa Kami . . . Salam Maria . . .
   Tuhan Yesus Kristus, Sumber kebahagiaan abadi, Penyelamat, dan Pengha- rapan semua pendosa. Bagi-Mu, kesukaan terbesar adalah berada di tengah-tengah manusia, bahkan menjadi manusia sepenuhnya, demi cinta kasih-Mu kepada manusia. Engkay yelah dengan rela menerima segala kesengsaraan dan penderitaan, sejak Engkau dilahirkan, yang memuncak pada saat Engkau menderita di katu salib dan wafat, sebagai pemenuhan rencana ilahi-Mu. Pada Perjamuan Terakhir denga para Rasul, Engkau membasuh kaki mereka.

   Engkau memberi mereka Tubuh dan Darah-Mu, yak tak ternilai harganya; dan pada saat yang sama Engkau meramalkan sengsara-Mu, namun sempat menghibur mereka. Dalam menghadapi maut, Engkau mengalami duka-derita yang mendalam, kepahitan, dan kegetiran hati, semata-mata karena dosa-dosa manusia, hingga murid-murid-Mu Kau minta untuk menemani-Mu di Taman Getsemani, "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah".

   Segala ketakutan, kepiluan hati, dan derita telah Kau alami sebelum Engkau disiksa dan disalib, hingga Engkau berpeluh darah ketika berdoa kepada Allah Bapa. Yudas, murid-Mu, mengkhianati Engkau; Engkau ditangkap dan disiksa oleh bangsa pilihan-Mu; mereka mengangkat saksi-saksi palsu dan Engkau diadili dengan curang, bahkan pada saat mereka harus merayakan hari raya Paskah dengan khidmat.

   Mereka dengan paksa menanggalkan jubah-Mu dan menggantinya dengan pakaian penghinaan; mereka menutup muka-mu dengan kain dekin dan menampar-Mu; mereka mengolok-olek Engkau dengan menganyam ranting-ranting berduri untuk dikenakan sebagai mahkota di kepala-Mu; memberi Engkau tongkat untuk kemudian memukuli-Mu bertubi-tubi sambil melancarkan hinaan-hinaan yang menyakitkan. Demi sengsara dan semua penderitaan yang telah kaualami sebelum sengsara-mu di Kayu Salib, berilah aku tobat sejati, penyesalan sempurna, sebelum kematianku, dan pengampunan atas dosaku.
     Amin.



Sumber : Doa Sepanjang Masa halaman 28

0 comments:

Post a Comment